Selasa 14 Agustus 2018 SDN Putat Gede I/94 menggelar upacara HUT Pramuka ke 57 dengan tema "Pramuka perekat NKRI" upacara berlangsung kidmat dengan pembina Bpk. Yudi Prasetyo. Kegiatan ini dimulai pukul 07.00-07.30, diikuti oleh semua siswa dari kelas I-VI sejumlah 470 siswa. Berikut amanat peringatan hari Pramuka ke 57, Gerakan Pramuka yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas
sampai Pulau Rote, dari pelosok desa terpencil sampai
ke kota merupakan garda terdepan perekat persatuan
dan kesatuan bangsa. Pendidikan kepramukaan yang
mendasarkan pada Satya dan Darma Pramuka harus
benar-benar tertanam dalam hati setiap insan Pramuka
sebagai pedoman bersikap dan berprilaku. Gerakan
Pramuka sebagai wadah pendidikan karakter kaum
muda dan calon pemimpin masa depan bangsa
Indonesia, tentu harus lebih berperan dalam mendidik
generasi milineal dewasa ini.
Gerakan Kepanduan sebagai cikal bakal Gerakan
Pramuka telah ada di Bumi Pertiwi sejak tahun 1912
dengan nama kelompok baik berdasarkan nama etnik
maupun keagamaan. Eksistensi gerakan ini di
Indonesia telah dimulai sejak 106 tahun yang lalu.
Namun yang penting dipahami bahwa filosofi dan nilainilai
kepramukaan digali dari bangsa dan kebudayaan
Indonesia, yang bersamaan waktunya dengan
berkembangnya gerakan kepanduan dunia yang dirintis
oleh Sir Baden Powell di Inggris.
Setelah para Pandu Indonesia merintis Sumpah
Pemuda tahun 1928 kemudian mendorong Bung Karno
dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan
Republik Indonesia tahun 1945, dan mengisi
kemerdekaan Indonesia, jumlah organisasi kepanduan
berkembang cepat. Berkembangnya organisasi
kepanduan yang sangat militan menjadi perhatian Bung
Karno. Mengamati militansi dan potensi kepanduan
perlu dipupuk menjadi perekat bangsa. Dengan
semangat persatuan dan kesatuan, Bung Karno
kemudian menyatukan 60 organisasi kepanduan
tersebut menjadi Gerakan Pramuka dengan
menerbitkan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961.
Presiden Soekarno menyerahkan Panji Gerakan
Pramuka kepada Kak Sri Sultan Hamengkubuwono IX
pada tanggal 14 Agustus 1961 yang berpesan bahwa
Gerakan Pramuka berfungsi untuk membina dan
memantapkan karakter kaum muda Indonesia. Bung
Karno menunjuk Kak Sultan menjadi Ketua Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka pertama yang kemudian
dikukuhkan menjadi Bapak Pramuka Indonesia pada
tahun 1988 dalam Musyawarah Nasional Gerakan
Pramuka di Dili-Timor Timur (sekarang negara Timor
Leste) dan tanggal kelahiran beliau 12 April telah
ditetapkan menjadi Hari Bapak Pramuka Indonesia.
Kakak-kakak dan adik-adik yang saya banggakan,
Dalam konteks Indonesia, Gerakan Pramuka menjadi
"rumah kita bersama", dan itulah harapan bangsa ini
kepada Gerakan Pramuka. Sekat-sekat kamar telah diisi
oleh partai politik, dan kamar lainnya mungkin telah diisi
oleh suku-suku yang ada di Indonesia dan golongan
atau kelompok lainnya.
Untuk itulah, Hari Pramuka ke57
sekarang ini kita mengangkat tema “Pramuka
Perekat NKRI”. Tentu yang dapat mempersatukan
bangsa ini adalah negarawan yang menjadi pemimpin
yang amanah. Hal ini menegaskan bahwa Gerakan
Pramuka tetap konsisten dan fokus untuk mendidik
karakter kaum muda Indonesia untuk bersatu menjaga
persatuan dan kesatuan demi utuhnya NKRI.
Gerakan Pramuka telah mencapai usia 57 tahun, jelas
merupakan waktu yang tidak pendek untuk
membuktikan bahwa gerakan ini telah memberikan
kontribusi yang nyata dalam mencetak calon pemimpin
bangsa Indonesia. Sampai saat ini semangat itu tidak
pernah pudar, dan tidak boleh pudar. Kami selalu bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi
bangsa Indonesia. Untuk itu, saya menghimbau kepada
publik secara luas khususnya para orangtua dan guru,
agar tidak ragu-ragu untuk memberikan kesempatan
sekaligus dukungan kepada putra-putrinya untuk
mengikuti kegiatan kepramukaan di gugusdepan
masing-masing.